Live Without Friend
Aku bahkan lupa bagaimana merasa "penuh".
Ada dalam beberapa momen aku merasa dunia sangat baik-baik saja. Dunia ini menyenangkan dan penuh dengan hal-hal hebat untuk dieksplorasi. Aku merasa cukup, dan bahagia, -ah bukan- bahkan aku passioned menjalani setiap hari-hariku. Otakku dipenuhi pertanyaan, hatiku membuncah setiap menemukan jawaban, dan jiwaku tertantang untuk mencari pengalaman. Bertemu dengan orang-orang baru, berkumpul dengan teman-teman lama. Membincangkan hari-hari, menertawakan hal receh, mengutuki orang-orang bodoh sumbu pendek di twitter, hingga membicarakan bualan-bualan berat serta impian. Ah, aku rindu hari itu.
Semua yang pernah mengisi, menghilang.
Otakku seperti kosong, hatiku kering, mungkin jiwaku hampir mati. Aku berada di titik cukup paham kenapa ada orang yang akhirnya berpikir untuk mengakhiri saja hidupnya. Bukan, bukan berarti aku berpikir untuk mengakhiri hidupku. Aku hanya desperately clueless dengan kekosongan ini. Aku sudah terbiasa dengan kondisi ramai dan riuh di kepalaku, dan aku cukup menikmatinya. Jika terasa sedikit mengganggu, aku cukup mahir meng-handle-nya (tinggal kutuangkan saja isi pikiranku dalam kertas atau buku, menulisnya atau membuat mind-map sehingga tidak ruwet. Beberapa yang tidak penting, terbuang, sedangkan yang penting, tertata rapi).
Namun, kondisi kini tidak biasa. Aku kosong. Aku kosong, tapi enggan mengisi. Berusaha mengisi, tapi otakku enggan menerima. Seluruhku dalam kondisi inersia.
Sebenarnya otakku tahu apa yang perlu dipikirkan. Dia punya banyak hal-hal yang bisa dia pikirkan. Tapi dia menolak. Kalau saja tukar tambah otak itu ada, aku pasti sudah mencari yang lebih bisa diandalkan. Hauuuff..
Aku bertanya-tanya apa hal yang membuat aku menjadi berbeda dengan aku yang dulu. Apa yang berubah? Mari kita buat daftar perbedaannya:
1) Aku sudah lebih tua dari sebelumnya
2) Aku tidak lagi memiliki banyak teman.
3) Kegiatanku sekarang? Mostly, kerja dan mengatur waktu tidur.
Apakah artinya aku kurang melakukan variasi kegiatan karena aku tidak memiliki teman? Dan aku tidak memiliki teman karena aku sudah bertambah tua? Apa artinya aku kesepian?
OMG! I feel like I'm Charlie Harper now! Desperately with his oldness and loneliness and clueless.
Ada hari di mana aku merasa 'I can run this world passionately, even if I'm alone. Exploring and looking for answers to every question that divides everytime I passed the one'. Seolah-olah perasaan itu akan aku rasakan selamanya.
Komentar
Posting Komentar